Thanks for visiting ! Dont forget to leave comment under the posts !

Senin, 14 Desember 2009

1st day classmeeting (Part I) - Nonton film thriller "House of Wax"

Senin, ga ada kegiatan penting di sekolah, cuma lomba lomba . Ga penting banget untuk masuk, murid cuma duduk duduk di kelas ga jelas. Kalau bukan untuk sebuah absensi, aku ga bakal masuk.

Pagi menjelang siang, biasanya dah rame, tapi karena hari ini bukan hari efektif pelajaran, kayaknya banyak yang cabut, good boy. LANJUTKAN !
Setelah menunggu lama guru, akhirnya si wali kelasku datang, murid murid langsung capcus masuk kelas dan mengharap dinginya angin AC. Sialnya
AC bosok yang udah rusak dari 3 minggu lalu BELUM DIPERBAIKI ! wat da hell !

Pak wali kelas yang tidak tercinta mengabsen satu per satu, woow, yang ga masuk ternyata hampir setengah dari warga kelas ga masuk. -_-'

abis itu acara bebas, kelas gw nyetel VCD ini ...


House of Wax


resensi : Banyak anggapan anak kembar kerap memiliki kesamaan dari banyak sisi tetapi hal itu nampaknya tidak berlaku, setidaknya dari apa yang digambarkan sepasang kembar dalam film garapan sutradara Jaume Serra �House of Wax.�
Perbedaan ini terlukis pada pasangan kembar siam yang dipisahkan secara kontraversi dari sebuah keluarga. Pemisahan ini membuat anak-anak tersebuat memiliki karakter yang berbeda. Anak pertama cenderung diam sementara anak kedua pemarah sehingga orangtuanya tak segan-segan berlaku kasar.
�House of Wax� mengawali cerita ketika sekelompok remaja berusia 20 tahunan masing-masing Wade (Jared Padalecki) dan kekasihnya Carly Jones (Elisha Cuthbert), kembaran Carly, Nick Jones (Chad Michael) dan teman karibnya Dalton (Jon Abrahams) berencana menonton sebuah pertandingan sepakbola bersama Paige Edwards (Paris Hilton) dan kekasihnya Blake (Robert Ri�chard) dengan menumpang dua mobil berbeda.
Perjalanan yang cukup jauh memaksa mereka beristirahat di sebuah tempat terpencil. Saking terpencilnya, tempat ini tidak terditeksi pada GPS (Global Position System) sekalipun. Ke enam anak muda itu asyik menghabiskan malam dalam tenda yang mereka dirikan walaupun sedikit terganggu dengan sorot lampu mobil dari seorang yang tak dikenal dan bau busuk yang menyengat terbawa angin.
Hampir sepanjang malam nyaris tak ada sesuatu yang aneh terjadi. Namun pagi menjelang siang kesialan demi kesialan mulai muncul. Dalton kehilangan handycam, tali kipas mobil Wade mendadak putus dan yang tak kalah sialnya, Carly terjerembab kedalam kubangan bangkai yang diduga berisi mayat manusia setelah terlihat sebuah tangan menyeruak keluar.
Tempat itu hanya tempat pembuangan binatang karena pada saat yang sama seorang dengan kendaaran truck pick up terlihat membuang binatang. Keadaan ini dimanfaatkan Wade dan kawan-kawan untuk minta bantuan. Orang bertampang lusuh dan cukup menyeramkan ini menawarkan tumpangan pada Weda dan Carly untuk mencari tali kipas ke tempat pompa bensin terdekat sementara yang lain melanjutkan perjalanan.
Carly tak henti-hentinya menatap muka orang yang tak dikenal itu. Keduanya memutuskan berhenti di tengah jalan karena melihat gelagat tidak beres ketika orang tak dikenal itu mengeluarkan sebilah pisau. Namun akhirnya Carly dan Wade sampai juga ke pom bensin yang terdapat di sebuah kota yang tampak asri namun terlihat tak berpenghuni.
Setelah berkeliling, tak satupun penjaga yang ditemuinya di pom bensin. Perhatian Carly dan Wade akhirnya tertuju pada sebuah museum lilin (House of Wax) yang sangat unik karena hampir seluruh bagian bangunan terbuat dari lilin. Museum itu nyaris komplit berisikan segala perabotan dan asesoris termasuk penghuni. Tentu semuanya terbuat dari lilin.
Penghuni kota hanyalah dua kembar yang telah tumbuh dewasa menjadi seniman lilin. Museum lilin itulah karya terbesar mereka. Entah apa yang melatarbelakangi keduanya hingga dalam kiprahnya menjadikan manusia sebagai objek patung lilin.
Tak menyangka pertemuan dengan Bo (Brian Van Holt) menjadi awal bencana bagi Carly dan Wade. Betapa tidak kepergian kerumah Bo untuk mencari tali kipas berujung kematian bagi Wade. Wade terperangkap dalam di sebuah kamar dan dijadikan patung lilin oleh kembaran Bo (juga diperankan Brian Van Holt).
Kota asri dengan museum lilin yang unik telah berubah wujud menjadi kota maut yang siap menjadikan setiap pendatang sebagai objek seni dengan semprotan lilin panas hingga berwujud patung lilin.
�House of Wax� pertama kali dirilis di Amerika 26 April 2005 memiliki alur cerita yang relatif sederhana dan cenderung monoton terutama pada hampir setengah waktu pertama. Konflik yang digarap kurang variatif dan cenderung datar sehingga penonton dapat menebak akhir dari cerita. Namun demikian sebagai film yang bergenre horror/thiller �House of wax� cukup memberikan ketegangan dalam beberapa adegan selain adegan-adegan yang terbilang cukup sadis.
sumber : visionet movie

Pendapat :
Sereem + sadis, bukan film thriller biasa, beberapa adegan sadis diperlihatkan. Must see !
Adegan paling sadis waktu kepalanya Paige kena tombak sama waktu Wade mukanya ditempelin semacem kertas ber lem, tiba tiba si psikopatnya narik kertas itu dan bulu bulu wajahnya Wade ketarik semua. Banyak lah pokonya ...

btw panjang banget nih ceritanya, lanjut ke part II





0 comments:

Posting Komentar